"Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak." - Yesus Kristus (Yohanes 13:7 TB 2)
Ignite people, setiap dari kita pasti akan melakukan rutinitas di akhir tahun seperti ini. Ketika kita memasuki tahun yang baru, biasanya kita akan memulainya dengan membenahi diri. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di dalam benak kita ketika kita memulai meng-evaluasi diri, melihat kembali pencapaian-pencapaian kita, bahkan kembali memikirkan resolusi-resolusi kita sepanjang tahun yang telah berlalu tersebut. “Tahun ini, apakah aku telah mencapai keinginan dan harapanku? Apakah ada yang sudah dan belum bisa tercapai di tahun ini? Apakah tahun baru nanti resolusi dan keinginan serta harapanku tetap sama walau tahun ini aku merasa gagal total?” dan lain sebagainya.
Tidak masalah sebenarnya kita kembali mengevaluasi diri kita sebab melalui cara ini kita dapat mengetahui sejauh mana kita telah mencapai keberhasilan dan apa yang menjadi pencapaian kita. Hal ini memang baik. Tetapi, ketika kita melihat bahwa apa yang menjadi resolusi kita di tahun yang lalu tidak tercapai, bagaimana sikap kita? Apakah kita tetap dengan resolusi kita yang sebelumnya atau malah membuat resolusi baru dan meninggalkan resolusi yang sebelumnya?
Image by Unsplash
Ignite people harus ingat bahwa seiring bergantinya tahun, kita pastinya tidak tahu apakah di tahun-tahun berikutnya kita akan menjalani hidup yang berat atau menyenangkan. Untuk itu, jangan selalu kita berpatokan dengan resolusi-resolusi yang kita buat. Bukan berarti kita tidak perlu membuatnya, namun justru kita akan merasakan yang namanya capek, kesal, marah, emosi, dan hal-hal negatif lainnya jikalau kita hidup demi resolusi-resolusi yang kita buat. Mungkin juga ketika kita banyak menulis apa yang menjadi resolusi kita, kita bahkan lupa kalau ada yang ingin kita wujudkan dalam tahun-tahun yang kita jalani. Dengan kata lain, mungkin kita hanya mencapai salah satu resolusi dari sekian resolusi yang kita buat atau rencanakan.
Kita belajar dari Ayub dan Pemazmur. Kita tahu bahwa Ayub adalah seorang yang benar dan saleh hidupnya. Ia merasa bahwa resolusi hidupnya telah terpenuhi. Ketika ia ditimpa berbagai penderitaan dan kemalangan, ia tidak mengeluh tentang apa yang menimpanya bahkan apa yang menjadi resolusi hidupnya. Ia justru melihat bahwa ada Tuhan yang senantiasa memperhatikan dirinya kendati dia dalam posisi yang terburuk. Sehingga Ayub sendiri berkata,
“Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” (Ayub 42:2 TB 2)
Ayub percaya bahwa hidup bukan hanya soal bagaimana ia mengisi tahun-tahun yang Tuhan berikan dengan melakukan resolusi yang ada. Ia mendapati pemahaman yang baru bahwa hidup adalah bagaimana ia tetap percaya kepada Tuhan dalam hidupnya. Dalam hal ini Ayub memperoleh penghiburan dari Tuhan sendiri.
Ayub dalam dialog dengan Tuhan
Image by Sound of Surviving
Dalam kitab Mazmur, khusunya di pasal 40, Pemazmur mengajak kita untuk merasakan bagaimana Tuhan telah melakukan begitu banyak perbuatan dan rancangan dalam kehidupannya. Apakah ia menggunakan resolusi dalam hidupnya? Ya, dia menggunakannya. Namun ia mendapati bahwa setiap resolusi itu bukan berbicara tentang apakah semuanya terpenuhi atau tidak. Pemazmur melihat bahwa Tuhan bertindak atas semuanya itu. Ia berkata,
“Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya Tuhan, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan rencana-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.” (Mazmur 40:6 TB 2)
Ignite people, tidak masalah bagi kita untuk kembali membuat resolusi yang baru atau kembali mengangkat resolusi yang lama untuk kita jadikan patokan di tahun yang baru ini. Kita harus belajar dari Ayub dan Pemazmur. Mereka mempunyai resolusi-resolusi dalam hidup mereka. Dan mereka berkata kepada kita bahwa hidup bukanlah soal apa yang menjadi pencapaian selama setahun yang kita lalui. Namun kita harus melihat ada Tuhan dalam setiap resolusi-resolusi hidup kita.
Raja Daud yang sedang bersyukur kepada Tuhan
Image by Testify God
Semoga di tahun yang baru ini, kita tetap merasakan penyertaan Tuhan di balik apa yang menjadi resolusi dan rencana ke depan bagi kita. Tetap percaya kepada Tuhan dan lihatlah apa yang Tuhan perbuat demi kebaikan kita. Jangan lihat pencapaiannya, tetapi lihatlah karya Tuhan di balik setiap rencana dan resolusi-resolusi kita. Tuhan memberkati.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: