Bagaimana Seharusnya Saya Mengikut Yesus?

Going Deeper, God's Words, 04 April 2020
Hidup yang Tuhan inginkan adalah hidup yang bersesuaian di gereja maupun di luar gereja.

Ketika kita hidup dalam keseharian, kita seringkali membuat perbedaan. Ketika di gereja kita hidup sebagaimana layaknya orang Kristen, akan tetapi ketika kita melangkahkan kaki keluar dari gereja kita menjadi orang yang sama sekali berbeda. Tekanan lingkungan, tuntutan hidup atau hal apapun itu yang membuat kita hidup tidak berbeda seperti orang dunia. Namun, apakah sebenarnya memang kehidupan seperti itu yang Tuhan mau kita hidupi?

Beberapa tahun belakangan ini saya menghabiskan waktu saya untuk membantu anak-anak muda Kristen, khususnya mahasiswa untuk memperbaiki kehidupan kekristenan mereka (demikian juga saya terus berbenah diri). Tahun 2015 saya memulai pelayanan saya di Surabaya ketika setahun kemudian saya harus pindah ke Kota Depok dan melanjutkan pelayanan saya dengan anak-anak muda di daerah Jakarta Selatan dan Depok.

Tidak ada perbedaan yang begitu signifikan di antara anak-anak muda di kota-kota ini. Sama dengan kehidupan saya yang lama, yakni membuat perbedaan antara kehidupan di gereja dan kehidupan di luar gereja. Hidup seperti orang munafik, ya memang mungkin sedikit kasar tapi itulah yang terjadi. Di antara orang-orang di dalam pelayanan hidup dengan nilai-nilai kekristenan, akan tetapi ketika tinggal di antara orang-orang di luar gereja hidup dengan nilai-nilai "duniawi". Pertanyaanya, pernahkan kita berpikir akan apa yang Tuhan rasa dengan apa yang kita hidupi hari ini?



John Stott pernah berkata, "Jika dunia ini gelap, maka tanyakanlah di mana terang dunia." Kita tidak bisa menuntut dunia untuk menjadi terang karena kita yang adalah anak-anak terang telah menyembunyikan terang kita. Kita tidak bisa memancarkan terang Kristus ke dalam dunia, karena kita menutupi terang Kristus dengan selubung gaya hidup kita yang tidak meneladani Kristus.

Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.  - Matius 10:37

Siapakah orang yang tidak mengasihi keluarganya? Tentu tidak ada. Yesus mengerti akan hal ini, sehingga dia membuat perbandingan yang sangat tepat. Kasih kita kepada Yesus harusnya lebih dari apapun yang kita punya. Apakah ada orang yang ingin kehilangan orang tuanya? Tentu tidak. Demikian juga harusnya kita tidak boleh sedikitpun "menghilangkan" Yesus dari hidup kita. Ketika kita mempunyai dua dimensi kehidupan yang berbeda, sesungguhnya kita sedang menghilangkan Yesus dari hidup kita. Lalu, jika ini yang Yesus minta dari kita, apakah kita masih layak disebut sebagai murid Yesus?



Bagaimana mungkin seorang Kristen dapat berkata bahwa dia mengasihi Yesus akan tetapi dengan sengaja menghilangkan Yesus dari kehidupannya? Tuhan meminta kita untuk mengasihi Dia artinya Tuhan ingin memiliki sebuah hubungan erat dengan kita. Hubungan yang erat tentu akan menjadi sangat berharga dan akan terus-menerus dijaga. Jika hari ini kita berkata saya mengasihi Yesus, apakah kita sudah membangun hubungan yang erat dengan Dia?

LATEST POST

 

Film siksa kubur resmi tayang pada 11 April 2024, dan sebagai penikmat karya Joko Anwar, kami langsu...
by Ari Setiawan | 16 Apr 2024

Takut tambah dewasaTakut aku kecewaTakut tak seindah yang kukiraIgnite People, penggalan lirik lagu...
by Emmanuela Angela | 10 Apr 2024

GetsemaniDomba putih di penghabisan jagal Merah kirmizi di kandungan sengsara atas cawan yang kesumb...
by David Ryantama Sitorus | 10 Apr 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER