Broken People

Best Regards, Live Through This, 21 July 2020

Tidak ada orang yang sermpurna. Tidak ada orang yang tidak becela. Tidak ada orang yang bebas dari kesalahan. Each of us are broken people. 


Dengan setiap kita yang tidak sempurna, setiap kita yang mempunyai luka, saat kita berelasi dengan orang lain yang juga tidak sempurna dan juga mempunyai luka, tidak jarang kita menemui gesekkan. Seberapapun kita dekat dengan orang tersebut, kita menganggap orang tersebut teman baik kita, saudara kita, gesekkan, argumen, dan konflik tidak dapat dihindari. 


Bukan hanya di lingkungan sehari-hari kita, tapi bahkan di dalam gereja pun, semua itu tidak dapat kita hindari. Tidak berarti karena di gereja orang-orang nya 'suci' maka tidak ada masalah. We are all just broken people, inside and outside of the church. 


Meski kita tahu bahwa semua orang tidak ada yang sempurna, kita masih sering menaruh harapan terhadap orang lain. Saat harapan tersebut tidak tercapai, kita jadi kecewa. Kekecewaan itu tidak jarang membuat kita jadi mundur dan kehilangan api semangat. 


https://unsplash.com/photos/ybrHV5FWqr4 


Entah itu mungkin di gereja, di kantor, di tempat kuliah, di sekolah, di organisasi, atau dimanapun, aku yakin kita semua pernah mengalami hal itu. Harapan dan ekspektasi yang tidak terpenuhi, kekecewaan, gesekkan dengan orang lain, dan sebagainya. Lalu apa yang bisa menjadi respons kita? 


1. Ambil waktu untuk menenangkan diri

Saat kita dalam masalah, mudah untuk kita terbawa dengan emosi. Kalau sudah dalam emosi, susah untuk kita bisa berpikir secara jernih. Ambillah waktu sejenak untuk menenangkan diri. Setelah itu, barulah berespon dan mencari solusi. 


https://unsplash.com/photos/Yui5vfKHuzs


2. Cari seseorang yang satu hati

Berjuang sendiri, tidak akan pernah mudah dan tidak enak. Carilah orang yang mempunyai hati yang sama, mempunyai concern yang sama, dan cobalah berdiskusi. Carilah solusi bersama dengan kepala dingin. 


https://unsplash.com/photos/jLH2jMEL6Ls


3. Mulailah dari diri sendiri

Ingatlah bahwa tidak ada orang yang sempurna. Ingatlah bukan hanya kita yang punya luka, tapi semua orang punya. Hurt people, hurt people. People that is hurt, will have the tendency to hurt other people too. Maka, sebelum kita berharap orang lain tidak menyakiti kita, terlebih dahulu mulailah dari diri sendiri. Bagaimana kita mau belajar untuk menyadari bahwa kita juga punya luka dan melakukan sesuatu untuk menyembuhkan itu. Expect less from others, tapi expect more from yourself. Perubahan dimulai dari diri kita, bukan orang lain. Kita bisa mengatur diri kita, tapi kita tidak bisa mengatur orang lain. 


https://unsplash.com/photos/w8m5mcM91rY


4. Ingat bahwa kita dipanggil untuk memuliakan Tuhan. 

Ultimately, yang kita layani itu Tuhan. Bukan manusia, bukan institusi, bukan korporat. Tapi Tuhan. Saat kita mengingat itu, mengingat tujuan yang terutama dan yang paling penting, itu membantu untuk kita kembali memfokuskan diri. Tidak sampai terkecoh dengan gangguan-gangguan yang diberikan oleh si jahat.Karena meski manusia suka mengecewakan kita, tapi Tuhan tidak pernah mengecewakan atuapun meninggalkan kita. 

Saat kita ingat bahwa panggilan kita adalah untuk memuliakan Tuhan, hal itu seharusnya juga membantu kita untuk mengingat bagaimana berespons, sesuai ajaran dan kehendak Tuhan. 


https://unsplash.com/photos/voIzq8LEdlo


Tetap tidak akan mudah untuk bisa menanggulangi problematika broken people ini. Tapi, mari kita mau sama-sama belajar, sama-sama berjuang, meminta pertolongan Tuhan. Let's make this world a better place and that small step of change, starts from you.

LATEST POST

 

Hari ini, 10 November, adalah Hari Pahlawan. Sebagai orang Kristen kita juga diajak untuk meneruskan...
by Christo Antusias Davarto Siahaan | 10 Nov 2024

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER