Menetap dan Berdiam

Best Regards, Fiction, 21 May 2019

dari bangku ruang tunggu

aku terpaku 

pada banyak kaki yang berlalu


entah berapa jauh mereka berpindah

entah berapa lama tak pulang rumah


semenjak eksistensi dilihat dari aksi

beribu langkah terjadi tiap hari

berpindah, berpindah, kemudian berpindah

karena itulah yang lumrah


sekarang aku melihat diriku

mereka adalah gerombolanku

akupun begitu,

hobi sekali berpindah kaki

bertemu si anu atau itu

mencari itu atau anu

berusaha begini lalu begitu

melakukan yang satu kemudian yang satu


hingga aku takut menetap

aku takut lama-lama berdiam 

tak nyaman pada senyap

sungkan pada hening malam


mungkin aku dikira mati

atau dikira hilang

jika aku tak lagi melangkahkan kaki

jika aku menetap dan berdiam.




St. Lempuyangan, 21 mei 19


-ester. 

 

RELATED TOPIC

LATEST POST

 

Bagi sebagian besar umat Kristiani, sejujurnya peristiwa Paskah—peristiwa kebangkitan Yesus&md...
by Christian Aditya | 26 Apr 2024

Film siksa kubur resmi tayang pada 11 April 2024, dan sebagai penikmat karya Joko Anwar, kami langsu...
by Ari Setiawan | 16 Apr 2024

Takut tambah dewasaTakut aku kecewaTakut tak seindah yang kukiraIgnite People, penggalan lirik lagu...
by Emmanuela Angela | 10 Apr 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER