"The only limit to our realization of tomorrow will be our doubts of today." - Franklin D. Roosevelt
Hi Ignite People, Hope this article finds you well,
Happy new year, guys. Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan kita, Yesus Kristus menyertai kita untuk dapat bertahan dalam setiap badai yang kita hadapi dalam kehidupan ini.
Akhir-akhir ini, aku sering mendengarkan lagu yang berjudul I Will Survive yang dinyanyikan oleh Gloria Gaynor. Menurut ChatGPT, "I Will Survive" merupakan judul lagu yang populer yang dinyanyikan oleh Gloria Gaynor. Dalam konteks lagu ini, frasa "I will survive" memiliki arti bahwa seseorang akan bertahan dan melalui masa-masa sulit atau penderitaan. Lagu ini sering kali dihubungkan dengan tema keberanian, ketangguhan, dan kemampuan untuk melalui kesulitan. Jadi, jika seseorang mengatakan "I will survive" atau menyanyikan lagu tersebut, itu bisa diartikan sebagai pernyataan tekad untuk terus melangkah maju, bahkan dalam situasi sulit atau setelah pengalaman yang menantang seperti kegagalan atau kehilangan.
Pada kenyataannya, kita tidak setangguh Mba Gloria Gaynor yang bisa bertahan dalam badai kehidupan atau penderitaan. Beberapa di antara kita bisa tenggelam dalam kegagalan atau kehilangan.
Rasul Petrus yang Tenggelam
Rasul Petrus juga pernah mengalami masalah yang sama di mana dia tenggelam di tengah badai. Peristiwa tersebut terjadi setelah Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk pergi mendahului-Nya karena Tuhan Yesus ingin berdoa dan menyendiri. Namun, pada saat para murid sedang menyeberang menggunakan perahu terjadi badai, sehingga Tuhan Yesus yang datang menghampiri mereka pun disangka sebagai hantu karena rasa takut dan tidak tenang yang dialami oleh para murid. Pada saat para murid ketakutan dan tidak tenang, hanya Rasul Petrus yang menguji apakah sosok yang berjalan di atas air ini benaran Tuhan Yesus atau benaran hantu. Awalnya, Rasul Petrus mampu berjalan di atas badai itu, meski ujung-ujungnya Rasul Petrus pun tenggelam juga dalam badai.
(14:26) Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu! ", lalu berteriak-teriak karena takut.
(14:27) Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(14:28) Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
(14:29) Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
(14:30) Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
(14:31) Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Tetapi, ragu disini bukan dalam konteks "indecision". Menurut ChatGPT, orang yang ragu karena "indecision" merupakan orang yang ragu dan bimbang karena kesulitan menentukan keputusan, tetapi orang yang ragu karena "doubt" merupakan orang yang ragu dan bimbang karena ketidakyakinan atau ketidakpercayaan terhadap kebenaran atau keandalan sesuatu. Aku highlight Matius 14:31 yang mana dalam terjemahan versi KJV berbunyi:
And immediately Jesus stretched forth his hand, and caught him, and said unto him, O thou of little faith, wherefore didst thou doubt?
Secara harfiah, Rasul Petrus tenggelam dalam badai karena kecil iman dan ragu saat sedang menguji Tuhan Yesus di tengah badai. Tetapi, Tuhan Yesus langsung memegang tangan Rasul Petrus supaya ia tidak makin tenggelam dalam badai dan melompat masuk ke dalam perahu para murid.
St. Herman of Alasca Orthodox Church
Tidak Hanya Kecil Iman tapi Miskin Iman
Dalam menghadapi badai kehidupan, ada beberapa diantara kita yang hampir memiliki karakter seperti para murid Kristus, yaitu:
Kadangkala, kita sebagai murid Kristus adakalanya menjadi kecil iman saat menghadapi badai kehidupan dan tenggelam di dalamnya. Bahkan, beberapa di antara murid Kristus tidak hanya memiliki iman yang kecil tetapi juga miskin iman atau hampir tidak punya iman sama sekali. Rogate Artaida Tiarasi Gultom menjelaskan dalam Perjanjian Baru, salah satu istilah Yunani untuk menggambarkan kemiskinan adalah Ptochos yang berarti situasi ketakutan, yaitu mereka yang sedang berjuang untuk mengatasi penderitaannya demi mempertahankan hidup lebih lama lagi. Terkadang, mereka hidup membaktikan diri kepada Tuhan dan menyerah kepada Tuhan.
Kristus dan "kristus-kristus kecil"
Setiap orang Kristen merupakan "Kristus-Kristus kecil", kadang-kadang kita perlu menghidupi tindakan Kristus dalam kehidupan sehari-hari sebagai utusanNya sesuai batas kesanggupan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Masalahnya apakah kita bersedia menerima panggilanNya sebagai utusanNya? Sejauh mana kita mendengarkan FirmanNya yang mengarahkan kehidupan kita, meskipun segala sesuatu itu tidak pasti? Hanya Tuhan yang tahu. Atau sekiranya kita lari dari panggilan kita, apakah solusi dan jalan tengahnya agar kita tetap menerima keselamatan dari Allah? Aku ingat nasib Nabi Yunus ditelan oleh Ikan Besar.
Akhir kata,
Kiranya damai sejahtera dari Allah, Bapa dan dari Anak-Nya, Tuhan kita, Yesus Kristus dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita yang hampir dan enggan tenggelam dalam badai kehidupan. Amin.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: