Berbeda pilihan dalam Demokrasi itu biasa, Berbeda tidak harus terpecah tetapi justru dalam perbedaan kita bisa saling merajut asa
Sebentar lagi dalam bulan Febuari kita bersama akan masuk dalam Pemilihan umum atau Pesta Demokrasi, susana bahkan sudah mulai terasa semenjak 1 tahun yang lalu ; Para "King Maker" sudah mulai bergerak melobi satu dengan yang lain bahkan para elit partai yang tadinya berkoalisi akhirnya terpecah karena perbedaan pendapat. Suasana inilah yang membuat rakyat semakin "tergoreng" dengan panasnya dinamika politik yang ada, bahkan tidak luput juga bahwa perbedaan pilihan capres - cawapres bisa memisahkan hubungan pertemanan dan persaudaraan.
Bagaimana ke-Kristenan melihat hal ini? Saya percaya di dalam ke-Kristenan sekalipun tidak bulat memilih satu paslon saja tetapi ada berbagai macam pendapat dan pilihan mengenai para jagoan mereka, ada yang jago-in Ganjar - Mahfud dengan moto "Sat Set" ada juga yang jago-in Prabowo - Gibran dengan ciri khas "Goyang Gemoy - Anak Muda - Keberlanjutan" tetapi tidak lupa ada juga dalam ke-Kristenan yang mendukung Anies - Gus Muhaimin dengan jargon "Perubahan", sekali lagi negara kita Indonesia adalah negara demokrasi jadi setiap pilihan kita sah - sah saja dan wajib dihargai.
Image on BBC
Tetapi, yang salah adalah ketika kita "OverFanatiscm" kepada pilihan kita yang menimbulkan Politik Identitas, Ujaran Kebencian,Fitnah, Hoax, Menyerang SARA dll. perilaku tidak baik ini sering kali ditampilkan seseorang yang "OverFanatiscm", mereka tidak melihat demokrasi di indonesia ini sebagai "pesta" dimana Pesta adalah semua menikmati dan bergembira sekalipun berbeda kostum tetapi mereka memaknai ini sebagai "Genderang Perang" untuk saling menghanguskan satu sama lain bahkan sesama bangsa Indonesia.
Duta Damai di tahun politik saya rasa inilah semangat yang harus kita miliki bersama, apalagi kita adalah pengikut Kristus, Kristus datang membawa damai bagi dunia sepatutnyalah kita juga menjadi duta damai Allah di tengah tahun politik yang "panas" ini, memang pada jaman Yesus keadaan pemerintahan saat itu adalah monarki tetapi semagat damai Kristus itulah yang harus kita bawa sampai mati. Apapun pilihan kita percayalah perbadaan tidak akan memisahkan kita sebagai saudara setanah air Indonesia dan juga Kasih Kristus dalam Tubuh Kristus, Soli Deo Gloria
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Lukas 2:14
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: