Buon San Valentino: Bagaimana Kita Belajar Mengasihi Orang Lain

Best Regards, Live Through This, 23 September 2020
Kristus adalah teladan kasih yang sempurna. Oleh karenanya, kita harus belajar meneladani Kristus. Sulit? Iya, karena kita adalah manusia terbatas. Tetapi itulah mengapa kita harus meminta pertolongan pada Tuhan selalu.

Siapa sih yang nggak tau tentang hari Valentine? Hari di mana kita memberikan tanda kasih bagi orang-orang tersayang kita. Yang pacaran mungkin biasanya dinner cantik dengan pasangannya, sedangkan yang masih (ehem) jomblo berharap akan mendapatkan pasangan di hari yang spesial ini. Sebenarnya, apakah yang menjadi latar belakang hari Valentine? Mengapakah kita merayakannya dan bagaimanakah seharusnya kita merayakannya? 

Hari Valentine yang diperingati setiap tanggal 14 Februari ini memiliki sebuah kisah yang berasal dari Kekaisaran Romawi itu sendiri. Dikisahkan Kaisar Romawi pada masa itu mengeluarkan sebuah dekrit yang menyatakan bahwa laki-laki muda dilarang menikah karena ditakutkan akan mengurangi rasa cinta pada negara. Valentinus, yang merupakan seorang Kristen dan seorang uskup pada masa itu, menentang dekrit Kaisar Romawi karena ia percaya bahwa pernikahan adalah sesuatu hal yang kudus dan sakral, di mana Allah sendirilah yang memerintahkan pernikahan itu. Jadi, Valentinus dengan diam-diam menikahkan para pemuda dan pemudi yang ingin menikah. Sampai suatu saat, tiba-tiba aksi Valentinus ini ketahuan oleh pemerintah, dan akhirnya Valentinus ini ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada 14 Februari 269 M. Gereja Roma kemudian menetapkan peringatan akan St. Valentinus pada tanggal 14 Februari yang bertahan hingga saat ini. 

Perayaan hari Valentine ini tidak hanya dirayakan oleh orang-orang Kristen saja, namun juga non-Kristen. Sebagai hari kasih sayang, orang-orang memanfaatkan hal ini untuk berbagi kasih kepada orang-orang yang mereka sayangi, entah itu pacar, sahabat, atau keluarga. Namun, sebagai seorang yang sudah mengalami kasih Tuhan, bagaimanakah kita seharusnya merayakan hari kasih sayang ini? Mari kita simak 3 hal berikut ini:



1. Kasih sayang tak boleh berhenti pada tanggal 14 Februari saja. 

Hari Kasih Sayang memang diperingati secara khusus pada tanggal 14 Februari di kalender Masehi. Bahkan negara-negara di Asia Timur memiliki Hari Kasih Sayang versinya sendiri yang dilandaskan pada cerita rakyat setempat (kalian bisa googling sendiri jika ingin tahu). Namun, bukan berarti kita hanya mengasihi di Hari Kasih Sayang saja. Hari Kasih Sayang haruslah kita rayakan setiap hari. Sebagaimana Kristus telah mengasihi kita terlebih dahulu, maka kita pun mengasihi sesama kita (1 John 4:19). Kasih Kristus yang dinyatakan melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib selalu dapat kita rasakan setiap hari, maka kita pun harus mempraktekkan kasih itu setiap hari. 


2. Ada empat jenis kasih. Yang mana yang harus kita berikan?

Ada banyak cara dalam kita mengasihi sesama kita. Bahasa Yunani memberikan 4 kata untuk kasih: agape, eros, philia, storge. Kata-kata ini memiliki artinya masing-masing. Kasih agape adalah sebuah kasih yang diberikan tanpa syarat. Inilah kasih yang diberikan oleh Allah pada kita melalui Sang Kristus. Kasih eros adalah kasih lawan jenis yang seringkali digambarkan dengan penuh hasrat dan nafsu. Kasih storge adalah kasih keluarga. Kasih storge ini muncul secara alamiah manakala kita memiliki keluarga. Yang terakhir adalah kasih philia. Kasih ini adalah kasih persahabatan di mana kita memberikan kasih ini pada sahabat kita. 

Jenis kasih yang tertinggi adalah agape. Kasih ini adalah kasih yang tanpa syarat. Sebuah kasih di mana pengorbananlah yang diperlukan. Yesus sendiri menggambarkannya dalam Yohanes 15:13 yang mengatakan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari seorang sahabat yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kasih jenis ini adalah kasih yang rela berkorban. Memang sulit ketika kita ingin memberikan kasih jenis ini, tetapi bukankah Kristus sendiri sudah memberikan teladan dan memampukan anak-anak-Nya untuk memberikan kasih jenis ini?


3. Kristus adalah teladan kasih yang sempurna

Oleh karenanya, kita harus belajar meneladani Kristus. Sulit? Iya, karena kita adalah manusia terbatas. Tetapi itulah mengapa kita harus meminta pertolongan pada Tuhan selalu. Pada hakekatnya, manusia sudah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Manusia juga kehilangan kasih yang mula-mula, yakni kemampuan untuk mengasihi dengan tulus hati. Namun sebagai manusia yang telah ditebus dan dibayar dengan lunas oleh darah Kristus, sudah seharusnya kita mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi kita terlebih dahulu, bukan?

Kiranya Tuhan selalu memampukan kita untuk mengasihi sesama kita. Soli Deo Gloria.

LATEST POST

 

Film siksa kubur resmi tayang pada 11 April 2024, dan sebagai penikmat karya Joko Anwar, kami langsu...
by Ari Setiawan | 16 Apr 2024

Takut tambah dewasaTakut aku kecewaTakut tak seindah yang kukiraIgnite People, penggalan lirik lagu...
by Emmanuela Angela | 10 Apr 2024

GetsemaniDomba putih di penghabisan jagal Merah kirmizi di kandungan sengsara atas cawan yang kesumb...
by David Ryantama Sitorus | 10 Apr 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER