Andai menyebarkan Virus Corona secepat memberitakan firman-Mu.
Maret 2030
Seorang anak bertanya kepada kedua orang tuanya
"Ma, Pa, benar ya dulu pemerintah meliburkan kita 2 minggu? Enak dong, bisa jalan-jalan?"
"Ma, Pa, apa itu lockdown? Apa itu Corona?"
Lalu kedua orang tua anak itu menelan ludah
Sama persis seperti pertanyaan mereka ketika kecil
Mengenai tragedi 1998
Aaarghh! Corona!
Resah! Parah! Gelisah!
Tunda semua acara! Batal!
Isolasi! Diam di rumah!
Bagaimana rasanya, studio televisi dan pertandingan olahraga tanpa penonton?
Bagaimana rasanya, ibadah tidak di dalam gedung gereja?
Bersin sedikit, batuk sedikit, demam sedikit sinis, curiga
"Menjauh kamu! Jangan dekat-dekat denganku!"
Bersentuhan sedikit, cuci tangan sebersih-bersihnya
Empat belas hari di rumah
Berbahagialah mereka para kaum rebahan
Namun menakutkan
Bagi mereka yang 'berkewajiban' keluar rumah
Mencekam pula
Bagi tenaga kesehatan garda terdepan
Berpisah dengan keluarga, tertular, terkucilkan, sudah menjadi risiko
Seperti permainan petak umpet, yang kena sentuh langsung jadi "kucing"
Juga seperti Thanos yang menjentikkan jarinya
Seolah-olah jika terkena, kata "musnah" sudah di depan mata
Meninggalkan dunia tanpa ibadah pelepasan pula
Panik! Panik! Semuanya panik!
Korban bertambah, rupiah melemah, salahkan pemerintah!
Timbun barang sana sini demi keuntungan dan keselamatan diri
Kami tidak takut Corona! Kami hanya takut Tuhan!
Betapa angkuhnya hai manusia!
Giliran kena, di dalam nafas yang sesak baru ingat Tuhan!
Tuhan, kapan ini semua berlalu?
Tuhan, apakah ini semacam "tulah" bagi dunia?
Dunia salah apa, ya Tuhan?
Ah, aku tidak tahu
Minimal berbuat saja sepantasnya
Sambil pasrah, berserah
Ikut berdiam di rumah
Dan di hadirat Tuhan
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: