Hamba Tuhan yang Jatuh: Sebuah Surat bagi Saudaraku di Dalam Tuhan

Best Regards, Live Through This, 23 September 2024
"Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” - Matius 9:13 (TB)

Kepada saudara-saudariku terkasih di dalam Tuhan, khususnya rekan-rekan hamba Tuhan di mana pun kalian berada


Dalam artikel ini, saya mengundang kita yang menyebut diri hamba Tuhan, untuk memeriksa hati kita masing-masing. Namun, sebelum menelisik lebih jauh, izinkan saya bertanya kepada Ignite People:

Siapakah sesungguhnya yang merupakan hamba Tuhan, dan bagaimana seharusnya mereka hidup?

Rasanya, kita semua mengetahui bahwa jawabannya adalah hamba Tuhan seharusnya hidup sesuai dengan namanya, yaitu hidup tunduk kepada Tuhan sepenuhnya. Sayangnya, bukankah di dalam berita-berita kita justru sering mendengarkan berita mengenai kejatuhan seorang hamba Tuhan? Mulai dari kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, masalah seksual, dan masih banyak isu lain. Lantas, bagaimana sekarang? Apakah kita masih dapat memercayai mereka?


Ignite People, tiga hari sebelum artikel ini ditulis, ada sebuah berita yang cukup mengejutkan (setidaknya bagi diri saya) mengenai kejatuhan seorang hamba Tuhan besar. Penatua Trinity Bible Church Dallas baru saja membuat sebuah pengumuman bahwa mereka memberhentikan salah seorang hamba Tuhan mereka, Steven J. Lawson.[1]


Trinity Bible Church Dallas


Steven J. Lawson merupakan seorang pengkhotbah yang cukup populer di kalangan orang-orang Reformed. Secara pribadi, berita ini mengingatkan saya tentang apa yang terjadi kepada Ravi Zacharias beberapa tahun yang lalu.[2] Bagi saya, mereka adalah tokoh yang hebat, memiliki pemikiran hebat, penggalian dan eksposisi di dalam khotbahnya yang begitu baik. Namun, mendengar berita kejatuhan mereka membuat saya sedih.


Image on Charisma Magazine

Dalam perasaan kaget ini, saya bertanya-tanya, bila orang sebesar mereka pun bisa jatuh bagaimana dengan saya? Bukankah saya sama rentannya dengan mereka untuk jatuh bila saya tidak berhati-hati. Artikel ini ditulis sebagai sebuah refleksi untuk diri kita masing-masing, dan mencoba melihat ke dalam diri kita akan potensi yang kita miliki untuk jatuh.


Tentu saja saya sangat menyayangkan mengenai apa yang dilakukan oleh Steven J. Lawson ataupun Ravi; tidak ada yang dapat mengatakan kejatuhan sebagai hal yang benar. Meskipun mereka adalah hamba Tuhan besar, bukan berarti mereka terhindar dari potensi untuk jatuh ke dalam dosa. Mereka pantas untuk menerima konsekuensi dari apa yang mereka lakukan, dalam hal ini salah satunya adalah dengan dikeluarkannya Steven dari pelayanannya. 


Seperti Daud ketika ia jatuh ke dalam dosa, Allah tidak membiarkannya dan tutup mata. Allah melihat perzinahan Daud sebagai sebuah kekejian di hadapan-Nya, hingga akhirnya Ia mengutus Natan untuk menegur dan menyatakan konsekuensi dari apa yang Daud lakukan. Ya, orang yang jatuh ini layak untuk menerima konsekuensi. Sebagaimana juga diingatkan oleh Yakobus di dalam Yakobus 3:1, bahwa dengan menjadi seorang pengajar (atau dalam konteks ini adalah hamba Tuhan), kita harus siap untuk dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.


Di sisi lain, saya juga ingin membahas sebuah pertanyaan lanjutan, yaitu what's next? Selanjutunya apa? Apakah kejatuhan ini akhir dari kehidupan mereka? Ijinkan saya mengutip sedikit apa yang ada di dalam pengumuman resmi dari Trinity Bible Church, mereka mengatakan:

“The elders have met with Steve and will continue to come alongside him and pray for him with the ultimate goal of his personal repentance.”

“In light of this, may we be reminded that we are ALL sinners, and Jesus Christ came into the world to save sinners - and Christ remains Head of His Church, which is bigger than any fallen man.


Image on Crossway

Ignite People yang terkasih di dalam Tuhan, ada sebuah hal penting yang disampaikan di dalam pengumuman resmi itu, yaitu mengenai sebuah harapan bagi mereka yang jatuh. Kejatuhan bukanlah sebuah akhir. Sebagaimana Daud yang masih menerima belas kasihan Allah, sebagaimana Petrus yang masih dipulihkan Tuhan setelah ia menyangkal-Nya, maka pengharapan itu masih ada bagi setiap manusia berdosa yang ada di hari ini. 


Penatua dari gereja di mana Steven melayani mengatakan bahwa mereka akan bersama-sama dan berdoa untuk Steven, supaya Steven bisa bertobat dan memperbaiki dirinya di hadapan Allah. Ignite People, apa yang akan kita lakukan bila ada saudara, atau bahkan hamba Tuhan kita yang jatuh ke dalam dosa? Apakah kita akan menghakiminya tanpa menolongnya? Kita memang dipanggil untuk mengingatkan dan menegur saudara kita yang jatuh, namun kita juga dipanggil untuk menolong dan mengasihi mereka. Sebagaimana Kristus hadir ke dunia ini bagi orang berdosa, kita juga dipanggil untuk membantu mereka yang jatuh dan menuntunnya ke dalam terang Tuhan.


Pengumuman itu juga mengingatkan bahwa sejatinya, kita semua adalah orang berdosa (sebagaimana yang dikatakan di dalam Roma 3:23) yang Tuhan selamatkan. Karya keselamatan itu lebih besar dari kejatuhan kita, dan bila mereka yang jatuh ini mau sungguh-sungguh bertobat, maka Tuhan akan memulihkan mereka.


Terakhir, bagi Ignite People yang adalah hamba Tuhan, perhatikanlah hidupmu! Jadilah terang Kristus! Periksalah dirimu senantiasa, apakah engkau ternyata sudah menjauh dari Tuhan! Bagi setiap kita yang melihat saudara kita terjatuh, hadirlah bagi mereka sebagaimana Kristus hadir bagi saudara dan saya!


[1] “Welcome – Trinity Bible Church of Dallas,” diakses 23 September 2024, https://www.trinitybibledallas.org/.

[2] “Ravi Zacharias Hid Hundreds of Pictures of Women, Abuse During Massages, and a Rape Allegation - Christianity Today,” diakses 23 September 2024, https://www.christianitytoday.com/2021/02/ravi-zacharias-rzim-investigation-sexual-abuse-sexting-rape/.

LATEST POST

 

Kecemasan tidak akan mengambilku dari TuhanAnxiety atau kecemasan merupakan suatu respon d...
by Yessica Anggi | 14 Oct 2024

"Danau terindah yang akan pernah anda lihat", isi dari sebuah billboard besar di suat...
by Karl Joshua | 14 Oct 2024

Tidak terasa bahwa hari ini, 4 Oktober 2024, Album Kidung Keesaan yang ketiga telah tayang. Album in...
by Tabita Davinia Utomo | 14 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER