[Spoiler alert: This Is Us]

Judul dari salah satu lagu dari Imagine Dragons memberikan tema yang tepat bagi This Is Us musim yang kedua. Sepenggal lirik di atas mengingatkan bahwa setiap manusia memiliki sisi gelap dalam diri masing-masing. Sisi gelap dari tokoh-tokoh inilah yang mulai terkuak dalam episode demi episodenya. 

Setiap anggota keluarga Pearson memiliki sisi gelap masing-masing. Jack, sang ayah, memiliki masalah dengan kecanduan minum; kecanduan ini diikuti oleh Kevin setelah Jack meninggal dan semakin parah di umur 30-an. Kevin juga memiliki kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, terutama ibunya. Sang ibu, Rebecca, memiliki dorongan untuk terus menjadi ibu yang baik dan cenderung gigih dengan kehendak atau keinginannya. Kate sepanjang hidupnya bergumul dengan kebiasaan makan, berat badan, penampilan, dan kepercayaan dirinya. Randall memiliki gangguan kecemasan dan cenderung obsesif-kompulsif sehingga ia menjadi seorang yang perfeksionis.

Image by infobae

Ignite People, sisi gelap dalam diri kita dapat berupa bagian dari kepribadian kita, kebiasaan kita, maupun pembentukan dari keluarga dan lingkungan. Kita dapat tidak menyukai sisi gelap tersebut. Kita dapat membenci diri kita karena memiliki sisi gelap tersebut. Kita juga dapat menerima semuanya dan berdamai dengan sisi gelap itu. Biar bagaimanapun, sisi gelap ini tetaplah bagian dari diri kita selama kita hidup. 

“And I guess, if you think about it hard, you know, got other stuff everyone’s got, too. Things that hurt them. Things that make them feel better.” Setiap kita memiliki sisi gelap masing-masing dan kita bisa tersakiti karenanya. Mungkin kita tidak menyukai cara terbentuk dari sisi gelap tersebut, terutama jika itu kita dapatkan dari keluarga. Misalnya, Kevin yang mengalami kecanduan alkohol dan itu juga yang dialami oleh Jack, ayahnya. Kecanduan yang dialami Jack juga tidak pernah dibicarakan oleh keluarga dan mereka memilih untuk mengingat Jack sebagai ayah yang baik. Di sisi lain, kecanduan yang dialami oleh Jack ternyata menjadi salah satu akar dari kecanduan yang dialami oleh Kevin yang berpengaruh pada fungsi hidup dan karirnya.

Sisi gelap Kate membuatnya memiliki love-hate relationship dengan ibunya, Rebecca. Kesulitannya mengontrol apa yang dia makan juga menjadi bahan pembahasan Jack dan Rebecca sejak Kate masih kecil. Terkadang pembicaraan tentang hal ini menjadi adu mulut di antara mereka. Sementara itu, Randall yang mudah cemas dan perfeksionis membuatnya dicibir oleh saudaranya, Kevin. Ditambah dengan kedekatannya dengan ibu, Randall dan Kevin menjadi teman sekaligus musuh sejak kecil. Melihat sisi gelap masing-masing dan bagaimana mereka berkontribusi dalam keluarga, sisi gelap ini dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh relasi antara anggota-anggota keluarga tersebut.

Image by pxfuel

Kita dapat melihat bahwa sisi gelap kita dapat memiliki sumber dan dampak yang beragam. Pengaruh yang besar terutama kita dapatkan tentu dari keluarga. Hal-hal dalam keluarga yang menyebabkan sisi gelap dalam diri kita biasanya membuat kita sakit hati, bahkan bisa membuat membuat kita membenci diri kita sendiri. Kita juga mungkin akan menyalahkan ayah-ibu atau saudara-saudara kita, atau membenci situasi kehidupan keluarga kita. Kita mungkin tidak ingin berbicara dengan anggota keluarga yang kita anggap menyakiti hati kita, bahkan beberapa dari kita mungkin memutuskan hubungan dengan mereka. Kita tidak ingin berinteraksi dengan mereka bahkan menganggap mereka keluarga. Ya, memang sangat tidak menyenangkan menemukan sisi gelap dalam diri kita yang dibentuk oleh pengalaman dan lingkungan keluarga kita.

Sebaliknya, kondisi dalam keluarga juga dapat memunculkan sisi gelap yang menjadi bagian dari kepribadian kita. Stress yang terjadi dalam keluarga, misalnya kondisi ekonomi dan kepindahan ke kota lain. Dalam hal ini, keluarga Pearson mengalami kedukaan yaitu kehilangan ayah mereka setelah rumah mereka mengalami kebakaran. Peristiwa yang begitu mendadak dan bertubi-tubi tentunya meninggalkan rasa kejut dan lubang yang tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula. Kehidupan mereka sebelum dan sesudah kehilangan tentunya berubah, baik dengan baik maupun dengan buruk. Perubahan yang buruk memunculkan sisi gelap dari masing-masing anggota keluarga, mulai dari kecanduan, kecemasan, dan kesulitan mengontrol nafsu makan, yang semuanya ini memiliki efek terhadap dinamika keluarga, kehidupan pribadi, maupun relasi dengan orang lain.

Ignite People, setiap kita akan selalu menghadapi sisi yang baik maupun buruk dalam diri kita. Tidak mudah untuk menemukan sisi buruk apalagi menghadapinya. Kadang, kita ingin menghindar ataupun menghilangkan sisi gelap tersebut, tetapi tentu saja kita tidak mampu. Tokoh-tokoh dalam Alkitab yang kita kenal juga memiliki sisi gelap masing-masing, seperti Musa yang tidak pandai bicara, Yosua yang tidak percaya diri, atau Petrus yang impulsif. Tuhan melihat diri mereka melampaui sisi gelap tersebut dan memberikan kepercayaan untuk menjadi rekan sekerja-Nya. Ini bukan berarti sisi gelap tersebut hilang, tetapi Tuhan memberikan kekuatan untuk mengubahnya menjadi alat dalam pekerjaan Tuhan atau menerima dan hidup dengannya.

Image on Crosswalk

Sisi gelap kita tidak harus menjadi satu-satunya hal yang mendefinisikan siapa diri kita. Sisi gelap kita juga bukanlah hal yang harus kita tolak atau benci. Yang bisa kita lakukan adalah menerima dan menemukan cara untuk mengendalikannya. “Everything changes all the time.” Kita pun bisa mentransformasi sisi gelap tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi diri kita, keluarga, maupun orang lain di sekitar kita. Dengan mengetahui seperti apa sisi gelap kita, kita bisa lebih menyadari hal-hal apa yang secara khusus memunculkan sisi gelap tersebut dan menemukan cara untuk menghadapinya. Dengan demikian, apa yang sebelumnya merupakan bagian yang buruk, mungkin untuk memberikan dampak yang baik ketika sudah melalui penerimaan dan cara menghadapinya.