Refleksi Mazmur Daud dalam Pandemi COVID-19

Going Deeper, God's Words, 12 February 2022
Bahwa Allah berdaulat, Allah mengerti, Allah merasakan dan jangan pernah mencurigai Tuhan. Jikalau kita mencurigai Tuhan, maka secara tidak langsung kita telah “mengerdilkan” iman kita kepada-Nya.

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa – bangsa, ditinggikan di bumi!

TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.

(Mazmur 46 : 11-12)

Allah kota benteng kita. Begitulah pujian Pemazmur kepada Allah dalam berbagai bagian dalam teks Kitab Mazmur. Namun, bagaimana dengan situasi saat ini, dimana kasus positif COVID-19 varian Omicron mengalami pelonjakan di berbagai daerah, dan pada akhirnya, PPKM ditingkatkan ke level yang lebih tinggi. Masihkah kita dapat berkata “Allah kota benteng kita”?

Diskusi bersama Cristy Kirana berlanjut sampai pada sebuah pertanyaan, apakah pandemi COVID-19 ini suatu bentuk keadulatan Allah atau hukum alam?

Photo by Önder Örtel on Unsplash

Kedaulatan Allah atau Hukum Alam?

Kita terlalu memisahkan keduanya. Apakah hukum alam bukan sebuah bentuk kedaulatan Allah terhadap semesta yang diciptakan-Nya? 

Dalam konteks pandemi ini, tentu banyak pertanyaan semacam “Kalau Allah berdaulat, mengapa pandemi ini ada?”, “Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi?”.

Jawabannya ya tidak tahu, kembali lagi, pekerjaan Allah yang tidak terselami tadi.

Maka itu, saya lebih senang bertanya seperti, “Seperti apa wajah Allah di tengah pandemi ini?”

Dari pertanyaan semacam itu, saya mendapatkan jawaban bahwa, wajah Allah ada di dalam diri dokter, perawat, nakes yang bersedia untuk menjadi garda terdepan penanggulangan COVID-19. Wajah Allah ada di dalam diri para pedagang yang berjuang di tengah himpitan ekonomi dalam masa pandemi ini. Wajah Allah nampak dalam diri petugas-petugas hotel tempat karantina. Wajah Allah bahkan nampak dalam diri mereka yang sedang berjuang untuk sembuh. 

Dengan begitu, saya tetap merasakan bahwa Allah dekat, Allah tidak meninggalkan saya. Allah terlibat dalam kehidupan sehari-hari umat-Nya

Begitu kira-kira pandangan pribadi dari Cristy Kirana, terkait dengan pertanyaan, pandemi ini bentuk kedaulatan Allah atau hukum alam?

Saya teringat akan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Jikalau kita membaca perikop dalam Kitab Keluaran, maka kita bersama-sama akan sepakat bahwa, terdapat problematika yang dihadapi oleh umat Israel pada waktu itu. Tegar tengkuk bangsa Israel, sampai kepada peristiwa pengejaran Firaun berserta tentara Mesir kepada bangsa Israel dan tak lupa pada saat bangsa Israel meminta daging sebagai makanan kepada Allah karena mereka bosan.

Bukankah ini juga cerminan kondisi kita bersama saat ini, lebih banyak dari kita berkata “Tuhan diamanakah Engkau”, ”Tuhan Engkau tidak ada!”, ”Engkau yang berjanji tapi mengapa….” Dan lain sebagainya. Manakah yang lebih banyak kita katakan “Tuhan Terimakasih” atau “Tuhan Engkau di mana?” Dalam pandangan saya, Allah berdaulat, Allah mengerti, Allah merasakan dan jangan pernah mencurigai Tuhan. Jikalau kita mencurigai Tuhan, maka secara tidak langsung kita telah “mengerdilkan” iman kita kepada-Nya.

Photo by Serhat Beyazkaya on Unsplash

Konklusi

Berjalan dalam Tanda Tanya

Tetap beriman di tengah masa pandemi memang bukan hal yang mudah. Di tengah duka yang kita alami memang lebih mudah untuk mengatakan Tuhan tidak adil dan Tuhan meninggalkan kita. Tetapi, kiranya kita tetap bersedia, untuk berjalan dalam tanda tanya bersama dengan Tuhan.

Wajah Allah yang Tak Terduga

Kiranya masa pandemi ini justru melatih kita, melihat wajah Allah yang nampak dalam hal-hal yang tidak terduga, peristiwa tidak terduga. Dan justru semakin merasakan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, Allah terlibat dalam setiap peristiwa hidup kita.

Allah yang Terlibat

Kita tetap berjalan dalam tanda tanya, bersama Allah, yang kita Imani terlibat juga dalam perjalanan tersebut.


Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub

yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu keras menjadi mata air!

(Mazmur 114 : 7-8)


Soli Deo Gloria!

LATEST POST

 

Film siksa kubur resmi tayang pada 11 April 2024, dan sebagai penikmat karya Joko Anwar, kami langsu...
by Ari Setiawan | 16 Apr 2024

Takut tambah dewasaTakut aku kecewaTakut tak seindah yang kukiraIgnite People, penggalan lirik lagu...
by Emmanuela Angela | 10 Apr 2024

GetsemaniDomba putih di penghabisan jagal Merah kirmizi di kandungan sengsara atas cawan yang kesumb...
by David Ryantama Sitorus | 10 Apr 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER