“… lagian kalau kita belum bisa mengasihi diri sendiri dulu, gimana mau mengasihi orang lain?”
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Ada yang asing dengan ayat di atas?
Great! Ayat tersebut adalah jawaban Tuhan Yesus ketika memperoleh pertanyaan dari ahli Taurat, “Hukum mana yang terutama?” (selengkapnya bisa dibaca di Matius 22:34-40) Jadi nggak salah dong, kalau kita bisa mengasihi diri sendiri (a.k.a. melakukan self-love)?
Minbi sih, bilang, “Iya. Emang nggak salah, dan harusnya kayak gitu…”
(ceritanya tiba-tiba udah langsung dipotong)
“Lho tapi itu nanti jadi egois, dong!”
“Yo ndak yooo. Self-love tu bagus kalau dari perspektif psikologi!”
“Nanti kalo self-love terosss dibilang ga meduliin orang lain!”
Bhaique, bhaique. Minbi belum selesai ngomong udah main potong, sih. Huft.
“… lagian kalau kita belum bisa mengasihi diri sendiri dulu, gimana mau mengasihi orang lain?”
Ironisnya, kenyataan berkata sebaliknya. Tekanan dari orang lain membuat kita sulit untuk jadi otentik. Pembandingan yang mereka lakukan juga sering (baik sadar ataupun tidak) merendahkan diri kita, namun menariknya ada orang-orang yang malah jadi narsis karena 'harga dirinya' yang rendah (iya, bukannya tinggi). Fenomena lainnya adalah banyaknya orang yang mencari pemenuhan akan kasih sayang dari orang lain, dan ujung-ujungnya menimbulkan kelelahan bagi yang “dicintai” dan yang “mencintai”. Hal ini disebabkan ketidaksanggupan untuk mengasihi diri sendiri yang berbuah pada ketidakmampuan untuk mengasihi orang lain.
Oke, memang benar bahwa Tuhan telah mengasihi kita tanpa syarat. Sayangnya, ini yang jadi “senjata pamungkas” untuk merasionalisasi kerapuhan yang selalu kita bawa, “Haiyaa aku kan, udah dikasihi Tuhan segitunya. Ngapain harus berbenah diri kalau cuma bikin capek?” Bhaique, kalau demikian… apakah kita (baca: Minbi dan Ignite People) memang sudah menginternalisasi kasih-Nya—secara sadar—sebagai bahan bakar untuk mengasihi diri sendiri—dan orang lain?
Mari berbagi kisah di bulan (yang katanya) kasih sayang ini! Minbi dan tim editor siap menanti karya-karya dari Ignite People
Dari yang menanti daftar antrean artikel,
Minbi
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: