Menjadi Bahagia dengan Bersyukur

Best Regards, Live Through This, 18 November 2020
Apapun yang diciptakan Tuhan adalah baik, dan rancangan hidup Tuhan atas kita bukanlah rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera.

Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbagai macam kondisi dan keadaan. Kondisi dan keadaan tersebut dapat berupa latar belakang ekonomi, sosial, kondisi fisik, dan keadaan keluarga yang berbeda-beda. Tentu, manusia tidak bisa memilih bagaimana kondisi dan keadaan ketika ia dilahirkan. Ada yang lahir dengan latar belakang keluarga ber-priviledge tinggi dan mapan, namun ada juga yang lahir di tengah keluarga yang biasa-biasa saja. Berbagai macam kondisi ini memunculkan respon untuk membandingkan kondisi hidup diri sendiri dengan orang lain. Hal ini sering kali membuat rasa insecure, khawatir dan iri hati muncul dan menguasai hati kita.

Rasa insecure muncul ketika kita merasa rendah diri ketika membandingkan kondisi hidup dengan orang lain. Membandingkan kondisi diri sendiri dengan orang lain dapat berupa kondisi fisik, kekayaan, kesuksesan, dan kebahagiaan. Beberapa dari kita tidak jarang berucap:

“Kok dia pinter banget ya, dapet banyak achievement. Aku merasa bodoh”. 

“Dia udah kerja, sedangkan aku masih gini-gini aja di rumah”

“Dia cantik ya. Aku mah apa, mau foto diri sendiri aja malu”

Hal-hal tersebut pasti pernah dirasain sama kita semua, khususnya anak muda. Kita punya teman yang jauh lebih baik dari kita, dan terkadang itu menjadi sumber iri dan dengki. Apalagi, dengan perkembangan teknologi yang pesat, setiap orang dapat dengan leluasa melihat kehidupan pribadi orang lain melalui sosial media. Platform ini menjadi tempat terbaik untuk memamerkan kebahagiaan, sekaligus memunculkan rasa insecure terhadap kita yang melihatnya dan membandingkan hidup dengan orang lain. Padahal, membandingkan hidup dengan orang lain tidak akan ada habisnya.

Gimana cara kita sebagai anak muda, merespon kondisi ini? Tuhan berkata dalam Matius 6:31-3:

 “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu ciri-ciri Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” 

Ayat ini ingin memberikan penegasan kepada kita, bahwa Tuhan selalu menjaga kita, apapun kondisi dalam hidup kita. Manusia pada dasarnya tidak akan pernah puas dengan kondisi hidupnya. Seringkali muncul pikiran dalam hati, andai aku lebih pintar, andai aku lebih kaya, andai aku lebih putih. Pemikiran tersebut tidak akan pernah cukup untuk membuat kita menjadi bersyukur. Percayalah, bahwa itu tidak akan pernah selesai jika kita selalu membandingkan diri dengan orang lain. Teman, atau orang lain yang kita anggap sempurna, nyatanya ia pun akan merasa kurang dan iri dalam sisi hidup dia yang lain, yang tidak kita ketahui.

Dalam Mazmur 107 – 1, tertulis bahwa: 

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”. Banyak sekali ayat Alkitab yang menekankan cara hidup untuk bersyukur. Ayat lain juga mengingatkan kita “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:18). 


Bersyukur adalah cara kita sebagai anakNya untuk melihat berkat dan kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita merasa kurang di sebuah sisi dalam hidup kita, sesungguhnya Tuhan pasti memberikan kelebihan dan berkat di sisi yang lain. Namun, karena kita cenderung untuk melihat kekurangan kita akibat membandingkan hidup dengan orang lain, kita sulit melihat kelebihan yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita. Kelebihan tersebut dapat kita rasakan ketika kita bisa bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan dalam hidup. Manusia tidak ada yang sempurna dan ideal. Bersyukur adalah cara pertama kita untuk bisa menerima segala kekurangan dalam hidup kita. 

Setelah kita bisa bersyukur, hal kedua yang bisa kita lakukan adalah mengelola hidup kita untuk bisa menjadi kaki dan tangan Tuhan di dunia. Tuhan mengutus setiap anakNya untuk menjadi garam dan terang dunia. Artinya, hidup kita, apapun kondisinya, apapun kekurangan yang kita miliki, Tuhan sudah berjanji untuk memampukan kita menjadi garam dan terang, agar berdampak baik bagi sesama. Hal itu, sekali lagi, dapat kita lakukan ketika kita bisa menerima hidup, apapun kondisinya, apalagi dengan hal-hal yang tidak bisa kita ubah, dengan rasa syukur.

Ada satu lagu yang membuatku tersentuh dan sadar untuk selalu menerima kondisi dalam hidup. Lagu Mukjizat Dalam Bersyukur oleh NDC Worship, dalam sebuah liriknya, tertulis 

“Ada mujizat dalam bersyukur. Engkau tempat perlindunganku, Tuhan. Imanku tetap teguh dalam-Mu. Kumenang, kumenang bersama-Mu” 

Kalimat tersebut menegaskan bahwa kunci kita sebagai manusia untuk dapat melihat kemurahan dan kebaikan Tuhan adalah dengan bersyukur. Jika sudah bersyukur dan menerima apa yang ada dalam diri kita, kita akan melihat karya Tuhan nyata dalam hidup kita. Tuhan memampukan kita untuk menjadi anak yang berdampak bagi sesama. 


Jika hari ini kita belum mengucap syukur, datanglah kepada-Nya dengan sepenuh hati. Katakan jika hari ini aku sangat mencintai Tuhan, merindukan kehadiran Tuhan dan selalu mengucap syukur dalam setiap kesempatan. Ingatlah bahwa apapun yang diciptakan Tuhan adalah baik dan rancangan hidup Tuhan atas kita bukanlah rancangan kecelakaan, namun rancangan damai sejahtera. Bersyukurlah!

LATEST POST

 

Hari ini, 10 November, adalah Hari Pahlawan. Sebagai orang Kristen kita juga diajak untuk meneruskan...
by Christo Antusias Davarto Siahaan | 10 Nov 2024

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER