thank u, next

Best Regards, Live Through This, 03 March 2022
Ariana bisa bilang "I'm so grateful for my ex" Can you say the same thing about your exes?

Ketika pertama kali mendengarkan lagu "thank u, next", aku kira yang keren dari lagu ini hanya reffrain-nya saja (judul lagunya) yang diulang-ulang sembari Ariana Grande joget di panggung pake baju Sinterklas nakal. Namun setelah tiga tahun berlalu, aku baru saja menemukan versi lain dari lagu ini, yang dicover oleh band R&B/Funk bernama Scary Pockets. Pembawaan di versi yang lebih dalam dan slow ini mendorongku untuk jauh lebih bisa menikmati liriknya. Ternyata di belakang catchy dan memeable-nya lagu ini, tersimpan makna yang menurutku sangat dekat dengan kita semua.



Kita tengok verse pertamanya dulu yuk dari thank u, next. Semenjak awal lagu mulai, Ariana sebutin tuh satu-satu nama mantannya doi. 

Tapi, berbeda dari lagu-lagu patah hati lain yang sudah jadi klise, justru yang Ariana nyanyikan disini bukanlah keburukan, sifat jelek, atau how they treat her wrongly. Tapi justru Ariana jelasin apa pelajaran hidup yang dia dapetin dari masing-masing mantannya tersebut.

Dari nama-nama ini aku cuma tau satu aja nih, karena aku memang enggak ngikutin kehidupan si Ariana. Kebetulan juga mantannya yang satu ini adalah standup comedian yang pernah aku tonton, serta belakangan ini jadi perhatian publik juga karena "berantem" sama Kanye West.



Yaps, ada doodle-nya si Spongebob.

"Even almost got married
And for Pete, I'm so thankful"

Begitu kata Ariana tentang Pete Davidson, cowok yang dulu pernah jadi tunangannya dan kini sudah enggak lagi. Kamu bisa bayangin kah? Being thankful kepada seseorang yang pernah kamu percaya you'll spend the rest of your live with, lalu kemudian gagal?

Mungkin ada yang mikir bahwa Ariana justru nulis lirik ini sebagai bentuk sarkasme atau dengki yaa ke barisan para mantannya, dan dia enggak bener-bener merasa thankful seperti yang Ia nyanyikan. Tapi temen-temen harus perhatiin lirik di bagian selanjutnya:

"One taught me love
One taught me patience
And one taught me pain
Now, I'm so amazing"


Mulai dari sini, aku liat Ariana mulai bertransisi nih dari yang tadinya fokus kepada para exesnya, sekarang jadi ke dirinya sendiri. Bukan lagi mengenai bentuk sakit hati seperti apa yang para mantannya ini sebabkan ke dia, tetapi apa dampak dan pembelajaran yang mantan-mantannya ini justru berikan bagi kehidupan Ariana selepas kehadiran mereka.

"Say I've loved and I've lost
But that's not what I see
So, look what I got
Look at what you taught me"

Dengerin lirik bagian ini aku jadi teringat sama salah satu quote favorit aku belakangan ini:

"There are special people that came into our lives, but I don't think we have to marry them. "

Dalam podcast berjudul "How to be a better human", Dr. George Blair-West seakan merekonstruksi ulang pandangan romantis kita terhadap cinta dan pasangan hidup, serta mengafirmasi kembali apa yang pernah aku tulis sebelumnya disini mengenai konsep "The One" (https://ignitegki.com/article/708-the-one).

Yang aku kini pelajari melalui sakitnya patah hati, dan yang aku yakin Ariana juga rasakan dalam liriknya disini adalah; memang berat sihh putus cinta, tetapi bukan berarti hidup kita harus berhenti sampai disana kan?

Pelajaran dan pengalaman yang kita dapatkan bersama mantan kita enggak akan hilang dan sia-sia begitu aja selepas kita enggak bersama dia lagi. It stays with us dan menguatkan kita sampai nantinya kita siap untuk jatuh cinta lagi.

You always have to take the good with the bad.



"Sok tau lu bert, emang temennya Ariana? Kok tau dia mikirnya kayak gitu?"

Mungkin kamu mikirnya kayak gitu yaa? Tapi buktinya dari keseluruhan 3 menit setengah lagu thank u, next, cuma di 2 verse awal tadi aja Ariana bercerita tentang mantannya dia. Sisanya?

"Spend more time with my friends.. I met someone else.. her name is Ari"

Aku potong-potong biar gak kepanjangan yaa, tapi I really suggest you re-listen to the song while reading the lyrics. Ariana jelasin disini bahwa ternyata memungkinkan loh untuk terus melanjutkan hidup setelah semua patah hati yang Ia sudah lewati.

Satu hal yang menurutku paling penting disini adalah bahwa melalui semua pengalaman cinta-cintaan Ariana, dia akhirnya menemukan orang yang paling penting untuk dirinya and her name is Ari. Ari yang dimaksud disini Ariana yaa, bukan Kang Ari yang jualan bakso depan komplek :(

Iya, Ariana akhirnya sanggup belajar untuk kembali mencintai dirinya sendiri.

Seberapa sering kita masuk dan bertahan di dalam suatu hubungan, hingga kita kehilangan identitas diri kita sendiri di dalamnya? Apa yang kita mau makan, mau tonton, mau pergi kemana menjadi negosiasi tarik ulur dan kompromi antara diri kita dan pasangan kita. Seberapa sering kita akhirnya harus mengalah atas hal yang kita percayai daripada bersitegang dengannya?

Aku mau tanya; jika di dalam hubungan kita, kita udah jauh lebih sayang sama pasangan kita dibanding diri kita sendiri, apakah kita lebih baik tetap berada di dalam hubungan itu atau justru sudah waktunya kita mengucapkan "thank u, next"? Jawabannya cuma kamu yang bisa jawab.

Ohh iya, untuk teman-teman yang saat ini sedang menjomblo, atau yang belum pernah pacaran, jangan khawatir. Hal ini menururtku berlaku juga kok untuk circle pertemanan kita.


"I've got so much love (love)
Got so much patience (patience)
I've learned from the pain (pain)
I turned out amazing (turned out amazing)"

Ariana menjadikan relasi dan hubungan yang Ia pernah jalani sebagai kekuatan pribadinya dengan mengganti nama-nama mantannya tadi menjadi kata ganti "I", yaitu dirinya sendiri. Kini Ia percaya bahwa dirinya sudah lebih penuh kasih sayang, lebih sabar, lebih tahan banting, all thanks to rasa sakit dan pengalaman yang selama ini Ia jalani bersama dengan mantan-mantannya.

Tak berhenti sampai disana. Ariana pun mengakhiri lagu dengan pesan yang positif. Yaitu untuk tak pernah menyerah berharap yang terbaik bagi masa depannya sendiri:

"One day I'll walk down the aisle
Holding hands with my mama
I'll be thanking my dad..
Only wanna do it once, real bad
Gon' make that last"

Dan sepertinya doa Ariana tersebut pada akhirnya terwujud juga yaa?


Seperti halnya perjalanan perasaan yang digambarkan Ariana dalam lagunya ini, aku rasa kitapun patut untuk lebih menghargai diri kita sendiri atas semua hal yang sudah kita lalui. Semua pengalaman studi, pekerjaan, pertemanan, bahkan percintaan dan rasa sakitnya putus cinta. Keseluruhannya telah membentuk jati diri kita seperti halnya kita saat ini.

So where shall we go from here? Apakah tetap nyangkut di verse pertama dan terus membicarakan baik/buruknya mantan, atau lanjut ke reff dan terus melangkah maju sambil berkata "thank u, next"?

LATEST POST

 

Bila hati terasa berat Tak seorang pun mengerti bebanku Kutanya Yesus Apa yang harus kuperbuat  ...
by Yessica Anggi | 22 Mar 2024

Entah mengapa, tapi ego itu begitu menggoda diri manusia. Ego untuk menguasai, untuk menja...
by Markus Perdata Sembiring | 19 Mar 2024

Keraguan adalah salah satu hal yang sering terjadi di dalam kehidupan kita sebagai manusia. Keraguan...
by Immanuel Elson | 14 Mar 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER