Aku menulis surat untuk diriku sendiri dalam bentuk puisi. Sebagai pengingat. Sebagai satu-satunya jalan pulang, saat tersesat dari mengikuti orang lain. Karena, pada akhirnya kamulah orang pertama yang akan menerima bagaimanapun kamu. Kamulah satu-satunya yang tidak akan pernah jemu untuk terus mengingatkan diri agar mau mengukir senyum saban hari.
Inilah wajahku
yang akan selamanya bersama jiwaku sampai mati.
ia tidak akan bertambah muda, sepanjang jalan nanti pasti kerutannya bertambah dan berkali.
Inilah wajahku
Tersembunyi di balik pasi
pada bias-bias kilau
yang menghilangkan raut parasku.
Wajah yang akan bertambah kerutannya
Sebagai tanda bahwa aku pernah menangis dan banyak tersenyum.
Keriput yang menandakan bahwa tubuhku tidak kekal, bahwa cangkang fana ini hanya sesuatu yang kupinjam.
Inilah wajahku sebenar dari kebenaran
Tiada tipu walau terlihat menakutkan
biar kujaga jiwaku tetap baik
biar yang di luar hanya menjadi sebuah bukti.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: