"𝑀𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑘𝑎ℎ... 𝑀𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑘𝑎ℎ... 𝑀𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑘𝑎ℎ.. 𝐾𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑖. 𝐵𝑖𝑙𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑝 𝑘𝑎𝑢, 𝑗𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖.."
Belakangan ini, aku sering mendengar lagu “Gala Bunga Matahari” karya Sal Priadi yang disematkan dalam beberapa video dan reels di media sosial. Silakan simak di Youtube berikut ini terlebih dahulu:
Ketika akhirnya aku mendengarkan lagu tersebut secara lengkap, ingatanku langsung kembali saat Opungku sudah tiada. Malam itu, aku menangis semalaman sambil berharap bisa bertemu dan melepas rindu dengan Opung. "Gala Bunga Matahari" seakan membawa kembali kenangan dan perasaan kehilangan yang mendalam.
Esok harinya, aku kembali mendengarkan lagu tersebut. Namun, bukan rasa sedih yang aku rasakan, melainkan ada perasaan dengan penuh harapan, aku merasakan kedua ujung bibirku terangkat membentuk senyum di wajahku. Seakan aku melihat suatu keindahan dibalik lagu itu. Akhirnya aku sadar, lagu “Gala Bunga Matahari” tidak hanya mengingatkan aku pada kehilangan, namun lagu tersebut juga mengisahkan tentang keindahan, harapan, dan cahaya di tengah perasaan kehilangan.
Lagu ini menggunakan metafora bunga matahari yang selalu mencari cahaya matahari, menggambarkan perjuangan mencari harapan dan keindahan meskipun dalam situasi sulit. Lagu ini ternyata memiliki banyak kesamaan dengan pesan-pesan yang terdapat dalam Alkitab, yang menawarkan penghiburan dan harapan di tengah kesedihan.
Harapan di Tengah Kehilangan
Kehilangan adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan manusia, dan dalam Alkitab, ada banyak ayat yang memberikan penghiburan dan harapan bagi mereka yang sedang berduka. Salah satunya adalah Mazmur 34:19 (TB2), yang menyatakan:
“TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang remuk hati,
dan Ia menyelamatkan orang-orang yang patah semangat.”
Dalam hidup ini, kita pasti pernah merasakan kehilangan. Rasa kehilangan yang begitu mendalam bahkan menguras emosi serta tenaga. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu dekat dengan mereka yang patah hati dan mengalami kehilangan. Dalam lagu “Gala Bunga Matahari”, ada pengertian bahwa di tengah rasa kehilangan, ada harapan dan penghiburan yang bisa ditemukan dalam hati kita. Bagi umat Kristen, keduanya kita temukan di dalam hubungan dengan Tuhan.
Cahaya di Tengah Kegelapan
Bunga matahari yang selalu mencari cahaya matahari dapat dilihat sebagai simbol dari pencarian cahaya dan harapan dalam kegelapan. Alkitab menggambarkan Tuhan sebagai cahaya yang memandu kita di tengah kegelapan. Seperti di dalam Mazmur 119:105 (TB2) yang menyatakan:
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Secara perlahan tetapi pasti, dengan bimbingan dan cahaya dari Tuhan, kita mulai menemukan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan hidup. Firman Tuhan sebagai pelita dan terang memberikan panduan dan harapan bagi mereka yang merasa tersesat atau berada dalam kegelapan. Ya, seperti lagu “Gala Bunga Matahari” yang mengajak pendengarnya untuk terus mencari cahaya dan harapan, sama seperti bunga matahari yang mekar saat menghadap ke arah matahari.
Pengharapan yang Tak Pernah Pupus
Pengharapan dapat banyak didapati pada lagu dan tulisan, termasuk lagu “Gala Bunga Matahari”. Pengharapan yang diberikan oleh Tuhan adalah sesuatu yang tak pernah pupus, seperti yang dinyatakan dalam Yeremia 29:11 (TB2):
"Sebab, Aku mengetahui rancangan-rancangan yang Kupikirkan mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan malapetaka,
untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan.”
Setiap dari kita pasti pernah melewati proses yang tidak mudah, proses yang panjang dan sukar. Namun, kita juga belajar dari proses tersebut bahwa rancangan Tuhan yang penuh damai sejahtera dan harapan memberikan kita keyakinan bahwa masa depan kita berada di tangan yang sungguh baik, meskipun saat ini kita mungkin menghadapi kehilangan dan kesedihan. Dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa kita masih bisa bertahan dan menjalani kehidupan dengan harapan dan pimpinan Tuhan hingga saat ini.
Lagu “Gala Bunga Matahari” mengajak kita untuk menemukan harapan dan cahaya di tengah kehilangan dan kesedihan. Melalui metafora bunga matahari yang selalu mencari cahaya untuk mekar, lagu ini memberikan pesan bahwa meskipun kita menghadapi kegelapan dan kesedihan, ada harapan dan keindahan yang bisa ditemukan jika kita terus mencari cahaya, dalam hal ini yaitu Yesus Kristus. Kiranya kita selalu mengingat bahwa Tuhan selalu dekat, memberikan penghiburan dan harapan di tengah kesulitan.
Selamat melanjutkan hidup dalam terang Tuhan, Ignite People!
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: