Apakah kebenaran dan toleransi bagaikan dua sisi koin yang saling berseberangan, tetapi saling berkaitan?
Selamat Paskah, Ignite People! :)
Di sela-sela persiapan Paskah bahkan sampai hari ini, kita tidak asing dengan pemandangan seperti yang tergambar dalam foto berikut ini:
Photo by Umar ben on UnsplashYaps, tidak heran kalau sampai akhirnya ada #wartakjil saking cepat ludesnya makanan dan minuman yang dijajakan selama ngabuburit pada bulan puasa. Fenomena ini sebenarnya sudah biasa terjadi di Indonesia, tetapi baru akhir-akhir ini dagangan makanan dan minuman (yang seharusnya untuk takjil bagi teman-teman kita yang berpuasa pada bulan Ramadan) terlihat cepat ludes karena banyak pembelinya. Uniknya, pembelinya bukan hanya dari kalangan Muslim, melainkan juga non-Muslim. Well, inilah salah satu sisi positif dari kehidupan di masyarakat yang beraneka ragam seperti di Indonesia. Kita bisa belajar pentingnya toleransi di antara orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dari kita. Setujukah Ignite People dengan Minbi dan Minson?
Ignite People, toleransi memanglah penting. Menurut KBBI, toleransi adalah sikap memiliki tenggang rasa terhadap perbedaan. Dengan kata lain, makna toleransi ini menggambarkan sikap "mengizinkan" orang lain memiliki pandangan yang berbeda dari kita. Bila melihat kepada definisi ini, maka sikap toleransi adalah sikap yang dibutuhkan, turutama di konteks Indonesia dengan keanekaragaman yang besar.
Pertanyaannya, sejauh apa kita menganggap toleransi sebagai hal yang penting dan harus dipertahankan?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus memahami bahwa toleransi yang dimaksudkan di dalam artikel ini tidak sama dengan menerima pandangan itu bagi diri kita sendiri. Toleransi lebih bersifat kita "membiarkan" ataupun "tidak mencampuri urusan" dari orang yang berbeda dengan kita. Namun sekali lagi bukan berarti kita harus mengadopsi pikiran itu bagi diri kita sendiri.
Toleransi harus dilakukan sejauh kita tidak menyimpang dari kebenaran. Standar kebenaran ialah Allah sendiri, bukan moral ataupun norma. Bila tidak ada standar kebenaran yang absolut, maka kehidupan akan menjadi berantakan sebab orang berjalan menurut apa yang ia pandang baik. Ketika kita memiliki standar kebenaran tersebut, maka itu yang akan menjadi landasan bagi kita untuk mengambil sikap dalam perbedaan.
Bila perbedaan itu bukanlah perbedaan yang melanggar kebenaran Allah, maka tidak apa untuk kita menoleransi hal tersebut. Namun, bila hal itu adalah hal yang melanggar hukum Allah, atau dengan kata lain adalah dosa, kita tidak boleh menoleransi nya.
Berarti, apakah kita menolak orang yang berdosa?
Tidak, sebaliknya Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk orang benar, melainkan orang berdosa, supaya mereka dapat bertobat (Luk. 5:32). Kita justru diajak untuk merangkul orang yang berdosa, namun bukan berarti juga kita membiarkan ia berdosa begitu saja. Tuhan Yesus memberikan tujaun dari "merangkul orang berdosa" ini, yaitu untuk membawa kepada pertobatan.
Jadi, apa yang harus kita perbuat?
Ignite People, hidup di tengah masyarakat yang beragam. Oleh karena itu, kita harus memiliki rasa toleransi sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Namun, sebagai orang Kristen kita juga memiliki tugas untuk membawa kerajaan Allah itu ke sini dengan menjadi garam dan terang bagi sekitar kita. Kita harus merangkul setiap mereka yang belum mengenal Allah.Tunjukkanlah dengan buahmu bahwa hidupmu memiliki Kristus, sehingga mereka dapat melihat Allah dimuliakan melaluimu.
Nah, kali ini, kami mengajak Ignite People untuk berbagi cerita dan kekayaan Firman Tuhan selama bulan April dan Mei bertajuk toleransi dan kebenaran. Karya Ignite People di ignitegki.com ini bisa dalam bentuk artikel (refleksi diri, pemahaman Alkitab, liputan kegiatan di lingkungan GKI, atau liputan tentang sosok yang menginspirasi Ignite People seperti yang ada di dalam People of GKI), puisi, cerita pendek, maupun cerita bergambar.
Kiranya Tuhan menuntun kita di tengah banyak perbedaan ini, dan tetaplah menjadi saksi Kristus di mana pun kita berada.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: